Sabtu, 18 April 2009

Kenapa Karyawan Jarang Menjadi Kaya?

Pertanyaan seperti diatas sering tembul dalam benak kita, malah tak sedikit yang bernada pesimis dengan menyebut kata "NASIB' atau hanya sekedar ungkapan penghibur diri yang belum menemukan jalan keluar untuk mengatasinnya. Memang didalam kehidupan 'pekerja' terutama bagi pekerja golongan menengah kebawah, untaian kata "nasib" dan pasrah menerima kenyataan hidup sebagai "buruh kasar" atau lebih tepatnya disebut sebagai 'kuli' adalah bagian tak terpisahkan bagi kehidupan nyata. Tak harus ada penyesalan bagi kenyataan ini, tetapi mengapa harus berlama-lama dalam kenyataan ini bila hendak menemukan pencerahan sebagaimana yang telah dirasakan sebagian kecil oleh sesama kita.

Nampaknya perubahan hidup yang diinginkan, entah menitipkannya lewat caleg yang sedang berkampanye atau menyuarakan lewat serikat pekerja yang dipercayakan, namun hal yang diperoleh atas dinamika tersebut tidaklah membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Betapa banyak faktor yang dapat mempertahankan kondisi sulit tersebut, diantaranya :
Membelanjakan uang yang belum diperoleh yaitu kebanyakan membebankan gaji terhadap barang kreditan yang bersifat komsumtif seperti membayar cicilan kendaraan, perabotan, rumah, dan pinjaman berbunga entah dari bank, koperasi, sampai dengan rentenir.
Terlalu diperdaya oleh 'dikotomi negatif', yaitu apabila kita sudah bekerja maka kita wajib bekerja dengan baik, patuh terhadap perintah atasan, dan loyal terhadap aturan-aturan yang telah ditetapakan, tanpa pernah melihat dari berbagai sudut pandang seperti perintah yang harus dipatuhi tujuannya untuk apa, kenapa, dan lain-lain. Sebab dalam dimensi ril, terutama berlaku dilingkungan elemen paling bawah, kebanyakan kebijakan-yang dibuat tidak lebih hanya sebagai penopang karier atasan saja tanpa pernah memberi limpahan kebaikan atas kebijakan pada bawahan yang menjadi ujung tombak keberhasilan usaha.
Terlalu larut pada mitos 'menunggu kenaikan gaji/pangkat' sehingga waktu berlalu begitu saja dan ikut hanyut bersama waktu semu tersebut.
Terlilit oleh budaya nepotisme yang kuat, kebanyakan dari kita tidak banyak bisa diperbuat kerena adanya tekanan omosional akibat harus berbalas bakti. Hal seperti ini terjadi karena harus menjaga citra dan nama baik kolega yang menjadi sponsor diterimanya bekerja pada suatu perusahaan.
Harapan besar tanpa disertai upaya sesuai kemampuan dan kebutuhan lingkungan kerjanya. Pada umumnya terjadi hanya karena semua diserahkan begitu saja tanpa ada upaya untuk meningkatkan kemampuan personalnya. Hanya menunggu, menunggu, dan menunggu tanpa ada usaha sebagai tindak lanjut mendukung lahirnya upaya perbaikan kearah yang lebih baik.

Hal-hal seperti diatas telah berlangsung dari generasi kegenarasi, bahkan telah terjadi lintas zaman, dan tak banyak yang dapat dikerjakan untuk melakukan suatu perubahan. Karena selama ini kita tidak seperti tenaga kerja dinegara lain, dimana pemerintahnya tak henti melakukan berbagai terobosan untuk berupaya mengatasi permasalahan klasik tersebut. Tindakan nyata lebih bersifat politis daripada aspiratif. Suatu permasalahan mendapat perhatian apabila sudah terjadi aksi yang lebih ekstrim. Bahkan tak sedikit diselesaikan dengan menjerat tokoh-tokonya dengan pasal anakis tanpa menengok kebelakan apa yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut. Seperti tak ada lembaga yang dapat dijadikan sandaran vertikal untuk urusan ini. Kalaupun ada, lebih banyak tenggelam oleh sistim birokrasi yang cukup pelik. Ujung-ujungnya pekerja itu harus menanggung kanyataan pahit itu sendiri.

Pemikiran seperti diatas tidak dimaksudkan untuk menyalahkan siapa-siapa. Namun lebih diarahkan untuk meletakkan kenyataan sebagaimana adanya. Tak ada artinya seminar, janji kampanye akan sia-sia seiring kalahnya caleg bersangkutan. Hanya satu jalan untuk keluar dari masalah ini adalah kita selaku pekerja yang terlibat langsung dari berbagai dimensi, harus melakukan suatu hal seperti meningkatkan keterampilan profesi, personal maupun keterampilan sosial. Mari berbuat dengan banyak belajar atas berbagai kenyataan. Bangkitkan semangat juang, ciptakan berbagai sumber penghasilan untuk menopan kehidupan. Ajarkan kepada orang-orang terdekat bagaimana mempergunakan uang sebagai alat bantu. Jangan jadika uang sebagai tujuan karena bila hal itu terjadi maka hanya akan melilit kehidupan dan tak akan pernah melepaskan keluar dari lingkaran kemiskinan.

Untuk itulah gunanya berbicara mengapa pekerja tidak ada yang menjadi kaya. Karena bila tidak diingat, malah akan berlangsung seiring waktu. Apabila anda sebagai pekerja dan setuju atas pandangan tersebut diatas, mulai sekarang sebaiknya pertimbangkan kembali keputusan anda. Apakah anda bekerja sudah sesuai dengan tujuang hidup anda. Atau anda bekerja sesuai dengan pilihan sendiri atau apakah anda bekerja hanya karena terdesak atau tidak ada pilihan lain. Jika hal terakhir ini yang mendasari anda bekerja, sebaiknya mulai berpikir untuk memulai dengan yang baru, Ambil slogan pertamina di SPBU "mulai dari nol" demi perbaikan taraf hidup anda dimasa datang. Mulailah dengan belajar membangun bisnis, pelajari cara memulainya dan bisakan berpikir bisnis, jangan berpikir konsumtif. Ciptakan kehidupan masa depan dengan mengoleksi berbagai maca asuransi. Tetapkan tujuan hidup dengan membangun sumber penghsilan fasif, yaitu penghasilan yang akan memberi masukan berupa manfaat walau tanpa keterlibatan secara langsung dan walau sudah tidak bekerja lagi. (21Duabelas)

Rabu, 15 April 2009

Investasi Leher keatas untuk Menghadapi Perubahan

Hidup ini penuh perubahan yang abadi hanyalah Tuhan, perubahan itu sendiri dan hukum alam. Cara Mencari uang pun dari jaman ke jaman terus berubah. Sekarang banyak muncul jutawan (dalam US$) baru dari Internet, dari bisnis-bisnis yang belum pernah terdengar sebelumnya.

Dan tidak sedikit orang kaya yang jatuh miskin, atau bahkan orang miskin yang bertambah miskin , karena mereka tidak mau belajar lagi untuk menghadapi perubahan . Dan terus mencari uang dengan cara yang lama , tidak mau berhenti untuk belajar lagi tren saat ini.

Pernahkah Anda mendengar kata Benjamin Franklin ? Beliau adalah ilmuan yang sangat dihormati oleh Amerika karena peletak hak-hak asasi manusia dan deklarasi kemerdekaan di Amerika, sehingga gambarnya ada si uang $100 yang merupakan pecahan terbesar di US. Benjamin Franklin pernah mengungkapkan bahwa setiap dollar yang diinvestasikan untuk kepala (belajar lagi), dalam pikiran akan kembali miliaran dollar dalam kantong kita.

Itulah mengapa saya terus belajar di singapore sampai US dan terus berinvestasi untuk leher ke atas, karena saya yakin akan menambah income saya. Ketika saya belajar dari yang sukses, maka saya yakin akan sukses.

pertanyaan Saya, mana yang lebih menghasilkan leher keatas atau leher kebawah ? banyak orang didunia ini lebih senang menggunakan uangnya untuk kepentingan leher kebawah, yakni membeli pakaian baru, mobil baru yang tidak akan bisa menambah kekayaan mereka. Sedangkan jika mereka berani berinvestasi pada leher keatas, ke pembelajaran tentang property, bisnis, saham dan internet , mereka bisa melipatgandakan kekayaan mereka

Tahukah Anda apabila Anda menjumlahkan penghasilan dari 5 orang terdekat Anda dan Anda bagi 5, maka itulah jumlah penghasilan Anda. Tanpa Anda sadari pola berpikir teman-teman Anda tentang uang akan mempengaruhi Anda, sedemikian sehingga Anda akan menjadi sama dengan mereka. Bagaimana jika teman Anda tersebut bukanlah seorang miliarder atau multi miliarder ? Tentunya gaya pemikiran mereka adalah cara berpikir ala seorang jutawan.

Saya bukan melarang Anda bergaul dengan orang miskin, Saya pun bergaul dengan siapapun. Tapi saat berbicara soal mindset tentang uang, pastikan Anda bergaul, sharing dan belajar dengan orang yang tepat

Dan tahukah Anda bagaimana cara berpindah dari gelombang orang miskin menjadi gelombang orang kaya? Caranya ada 2 :
1. bergaul dgn orang kaya
2. belajar dan terus belajar

Org kaya terus belajar dan tumbuh, contohnya saya sangat kagum dengan pak Lukminto yg punya Sritex di solo luas pabriknya saja 100 hektar dan merupakan produsen pakaian militer terbesar didunia. Bahkan rumahnya diresmikan oleh dua presiden, yaitu Bu Megawati dan Pak SBY. Pak Lukminto ini saja ingin terus belajar dan belajar, bahkan mengundang saya untuk bicara di pabrik beliau. Begitu juga dengan pak Teguh Kinarto di Surabaya yang punya perusahaan properti, beliau terus belajar supaya anaknya juga terinspirasi untuk terus belajar.

Saya tahu orang miskin merasa selalu tahu segalanya, tidak mau belajar dan selalu punya seribu satu alasan untuk tidak belajar yg akhirnya membuat mereka tidak belajar dan takut berinvestasi. Dan itulah sebabnya mengapa mereka terus miskin, karena tidak dapat melihat peluang , mengalokasikan uangnya, dan berinvestasi dengan baik.

Sedangkan orang kaya selalu ingin terus belajar, bahkan tidak peduli terhadap siapa pun yg mempunyai ide lebih baik daripada dia. Mereka berani membayar untuk belajar, mentraktir orang yang jauh lebih kaya untuk belajar ilmunya. Oleh karena itu dia bertambah kaya karena mengerti pola orang kaya.

Karena itu saya terus mengalokasikan uang, tenaga, pikiran, waktu untuk rutin terus belajar ilmu-ilmu yg terbaik, sehingga saya yakin pasti kaya, sudah kaya dan akan terus luangkan waktu, tenaga, uang, pikiran untuk belajar bisnis, properti, saham, internet dan akan terus belajar apapun yang dapat membuat saya menjadi lebih kaya. Ini adalah pemikiran Trilyuner saya

Demikian juga dengan Anda, selalu harus berkomitmen untuk berani berinvestasi dan belajar. Untuk itu sebagai public commitment Anda ketikkan di comment box dibawah ini ” Saya akan terus berani berinvestasi untuk leher keatas , untuk melipatgandakan kekayaan Saya ! Ini pemikiran Trilyuner Saya ”

Salam Dahsyat,

Tung Desem Waringin

Kamis, 09 April 2009

Ada berita bagus untuk Anda semua

Baru saja mendapat kabar dari Pak Tung Desem Waringin, beliau akan segera meluncurkan TDW University, sebuah situs web pembelajaran di mana Anda bisa merevolusi kehidupan, karir, bisnis dan keuangan anda dari rumah, dengan belajar bersama beliau.

Di sana Anda bisa mendapatkan berbagai video, audio dan buku-buku elektronik yang berisikan berbagai pengajaran kehidupan dari beliau, yang bisa membantu Anda untuk menjadi lebih dahsyat dalam berbagai bidang (terutama dalam hal KEUANGAN, KARIR dan BISNIS).

Hanya saja, TDW University belum dibuka. Jadi harap bersabar.

Tetapi hal baiknya, sebagaimana kebiasaannya, Pak Tung memberikan hadiah GRATIS sebagai bentuk promo dalam rangka launching TDW University! Ini kesempatan emas bagi Anda, sebab berbagai bonus yang diberikan memiliki nilai total lebih dari Rp 50.000.000!

Dan semua bisa Anda dapat secara 100% FREE.

Apa saja bonus-bonus yang bisa Anda dapatkan? Bonus-bonusnya antara lain :

# Tiket Seminar 3 Hari Financial Revolution - Bagaimana Bertumbuh semakin Kaya di saat Krisis Global senilai Rp. 4.933.500,- (pilih sendiri Kota Anda : Jakarta, Surabaya , Bandung)

# Free ebook 24 Prinsip Milliarder yang mencerahkan senilai Rp. 250.000,-

# Plus kesempatan memenangkan hadiah menarik, seperti eBook , audio CD , USB Flash Disk, iPod , modem USB , Nitendo Wii, Blackberry, TV 32″ Flat , Laptop dan Sepeda Motor… senilai total Real Value Rp. 50.000.000!


Anda mau kan...? Karenanya, segera klik disini lalu masukkan nama dan email Anda pada form yang disediakan, lalu klik tombol submit, kemudian langsung ikuti petunjuk yang diberikan di halaman berikutnya untuk mendapatkan berbagai bonus spesial dari Tung Desem Waringin, dengan 100% GRATIS.

Untuk kesuksesan Anda! Segera daftar disini Free...!

NB 1 : Segera daftar hari ini juga, sebab pembagian bonus ini sangat terbatas sekali, akan segera ditutup.

NB2 : Anda ingin tiket seminar senilai Rp 4,9 juta secara gratis? Daftar di sini untuk berkesempatan mendapatkan USB Flash Disk, iPod , modem USB 3G, Nitendo Wii, Blackberry, TV 32″ Flat , Laptop… atau bahkan sebuah sepeda motor!
Sumber : TDWUniversity

Rabu, 08 April 2009

Rencana Menjadi Kaya

Seberapa cepatkah anda menjadi kaya?

Keterangan :

Jika anda mau membangun rumah maka sebagian orang akan memanggil arsitek dan arsitek itu bersama anda membuat rencana. Tetapi ketika orang yang sama memulai membangun kekayaan mereka atau merencanakan masa depan, mereka tidak pernah mendesain rencana finansial untuk hidup mereka. Mereka tidak mempunyai garis besar rencana kerja untuk menjadi kaya. Bahkan banyak orang tidak mempunyai rencana, mereka hanya menjalani hidup saja dan hanya bermimpi sewaktu-waktu mereka akan menjadi kaya. 
Banyak juga orang yang menggunakan satu-satunya jurus andalan, yaitu merencanakan untuk bekerja keras dan mereka tidak pernah kaya. Karena apa yang mereka kerjakan sekeras apapun memang tidak memungkinkan mereka untuk menjadi kaya.

Contoh, menjadi buruh pabrik atau kuli bangunan, walaupun sekeras apapun mereka bekerja 
akan sulit sekali untuk menjadi kaya.

Ada juga orang yang mempunyai rencana yang lambat untuk menjadi kaya, rencana tersebut yaitu bekerja keras dan menabung. Dengan mengikuti rencana tersebut maka jutaan orang akan menghabiskan hidupnya dengan memandang keluar jendela dari kereta mereka yang lambat atau dari mobil mereka yang terjebak dari kemacetan lalu lintas menyaksikan limosin, helikopter, pesawat jet perusahaan, rumah- rumah mewah.

Dan yang paling menyedihkan ada juga orang yang mempunyai rencana untuk menjadi miskin. Begitu banyak orang mengucapkan kata-kata seperti ayah miskin Robert Kiyosaki “Ketika saya pensiun, maka penghasilan saya akan berkurang”. Dengan kata lain mereka merencanakan untuk bekerja keras seumur hidup hanya untuk menjadi miskin.

“Saya membutuhkan kecepatan.” Kata Tom Cruise dalam Film Top Gun.

Ide bekerja seumur hidup, menabung, dan menaruh uang dalam rekening pensiun merupakan rencana yang sangat lambat. Rencana ini bagus dan masuk akal oleh 90% orang tetapi bukan rencana bagi orang yang ingin pensiun muda dan pensiun kaya.

Berikut adalah beberapa ide tentang cara untuk membangun rencana yang lebih cepat:

1. Pilih strategi keluar anda terlebih dahulu . Kita harus mulai dari yang akhir, seperti yang dikatakan oleh Steven R. Covey dalam bukunya Seven Habits. Jadi kita harus menentukan dulu umur berapa kita ingin pensiun, berapa banyak uang yang kita miliki saat itu, atau berapa banyak pasif income kita pada waktu kita pensiun. Kemudian dalam logika saya sendiri maka kita harus;

2. Cari bidang apa yang kita suka atau mungkin kita akan suka yang bisa menghasilkan seperti yang kita tentukan sebelumnya. Apabila apa yang kita kerjakan sekarang tidak memungkinkan kita mencapai impian tersebut, Let It Go! 

3. Kita cari orang yang sudah berhasil mencapai impian kita untuk diajak kerja sama atau belajar kepada orang tersebut.

4. Gunakan faktor kali atau leverage.

Maksudnya kita bisa menggunakan RICE (Resources, Ide, Contact, Expertise) dari orang lain.

Sudahkah anda membuat rencana anda untuk menjadi kaya, dan seberapa cepatkah rencana anda?

Semoga bermanfaat. Salam Dahsyat!

Untuk melengkapi rencana Anda menjadi Kaya silahkan download materi tambahan : eBook 24 Prinsip Miliarder yang mencerahkan oleh Tung Desem Waringinsilahkan klik disini

Sumber : TDWUniversity

Mengapa yang kaya Semakin Kaya

Kenapa orang kaya semakin kaya, kelas menengah bergumul terus, dan yang miskin bablas miskin.

Kenapa orang kaya semakin kaya, karena begitu orang kaya penghasilannya bertambah besar maka gaya hidupnya sementara tetap (menunda kesenangan). Penghasilan yang lebih ini diinvestasikan kedalam asset (beli saham yang menghasilkan deviden, rumah kost kost-an, ruko yang dikontrakkan, Mall yang disewakan, sarang walet, usaha-usaha yang menghasilkan, dll). Sedemikian sehingga penghasilan mereka bertambah besar. Dan ketika penghasilan mereka bertambah besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset tersebut diatas, 
sehingga semakin kaya dan semakin kaya lagi.

Kenapa orang menengah bergumul terus secara financial? Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih canggih, komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio yang lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk kedalam pengeluaran. Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja untuk dia. Dan seumur hidupnya menjadi budak uang karena membayar cicilan semakin besar seumur hidupnya.

Kenapa orang miskin bablas miskin ?

Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.

Contoh :

Orang miskin begitu penghasilannya bertambah besar mereka beli TV yang besar, beli jamnya yang mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal, makan di restoran mewah, ikut keanggotaan fitness, ikut asuransi yang tidak perlu, dll.

Pertanyaannya :

Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang. Silahkan dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan manakan Anda?

Untuk melengkapi pembelajaran Anda silahkan Anda download eBook24 Prinsip Miliarder yang Mencerahkan oleh Tung Desem Waringin senilai Rp. 250.000,-
klik disini
Sumber : TDWUniversity

Rahasia Menjadi Kaya dan Bertumbuh Semakin Kaya

Kekayaan adalah sama dengan kemampuan untuk terus bertahan hidup dengan gaya hidup yang ada, tanpa harus bekerja.

Keterangan:

Penelitian yg dilakukan oleh Gallup International menunjukkan bahwa rata-rata eksekutif ibukota & Asia kaya mampu bertahan 90 hari dengan gaya hidup yang ada apabila besok dia berhenti kerja. Setelah itu mereka harus mulai menjual asset atau berhutang.

Kaya adalah relatif. Sebagian orang merasa kaya ketika mempunyai uang 10 juta rupiah. Sebagian orang merasa tidak kaya walaupun sudah memiliki uang 10 milyar. Menurut majalah Forbes kaya adalah orang yang mempunyai penghasilan 1 juta US keatas setahunnya. Sedangkan menurut Robert T. Kiyosaki yang mengutip dari gurunya Buckminster Fuller bahwa kaya adalah bukan berapa besar active income anda melainkan kaya adalah apabila passive income lebih besar dari biaya hidup. Yang dimaksud passive income disini adalah uang yang 
masuk tanpa harus bekerja.

Sebagai perbandingan Mike Tyson, dia menghasilkan 300 juta USD sewaktu bertinju, tapi hari ini bangkrut dan masih berhutang 35 juta USD. Maka sebetulnya Mike Tyson bukan termasuk kaya, termasuk pula di dalam kategori orang yang bukan kaya adalah orang-orang yang punya penghasilan 1 Juta USD/tahun namun pengeluarannya 1,2 juta USD/tahun.

Pertanyaan penting kali ini adalah:

1.) Bila besok anda berhenti kerja, berapa lama anda dapat bertahan hidup dengan gaya hidup anda sekarang tanpa harus menjual asset-asset anda?

2.) Lalu bagaimana kita bisa kaya menurut versi Robert T. Kiyosaki dimana passive income lebih besar dari biaya hidup?

Jadi sebetulnya menurut Robert T. Kiyosaki, kaya adalah bagaimana menciptakan passive income lebih besar dari biaya hidup.

Cara membuat passive income:

- Royalti dari hak cipta
- Rumah yang disewakan/ dikostkan
- Saham-saham yang menghasilkan deviden
- Reksadana
- Usaha-usaha yang menghasilkan

Buatlah rangkaian rencana sumber pasif income anda. Sesuatu yang anda sukai dan dapat anda
kerjakan sementara anda mengerjakan apa yang anda kerjakan sekarang.Dan untuk mendapatkan materi tambahan eBook "24 Prinsip Miliarder yang Mencerahkan"senilai Rp. 250.000,- oleh Tung Desem Waringin bisa Anda dapatkan disini

Sumber : TDWUniversity